Home » Sektor Manufaktur ASEAN Alami Penurunan Di Oktober 2023
ASEAN Berita Ekonomi

Sektor Manufaktur ASEAN Alami Penurunan Di Oktober 2023

Headline Purchasing Managers’ Index (PMIManufaktur ASEAN dari S&P Global tercatat sebesar 49,6 pada Oktober, tidak berubah dari posisi di September.

Angka di atas 50 mengindikasikan ekspansi sektor manufaktur, sedangkan skor di bawah 50 menunjukkan penyusutan.

Setelah penurunan pertama pada kondisi pengoperasian selama kurang lebih dua tahun pada September, awal triwulan keempat menunjukkan penurunan lebih lanjut pada kesehatan sektor manufaktur ASEAN.

“Melihat ke depan, hambatan perekonomian global terus menyamarkan perkiraan, termasuk pemulihan ekonomi yang lambat di China dan efek sisa dari pengetatan kebijakan moneter di mayoritas negara ASEAN peserta survei dan lainnya,” kata Maryam Baluch, Ekonom S&P Global Market Intelligence, melalui rilis pers pada Jumat (3/11/2023).

“Di sisi lain, dengan berkurangnya tekanan inflasi, maka dapat membantu pendukung penjualan dan membangkitkan permintaan,” lanjutnya. 

Dari tujuh negara ASEAN peserta survei, lima di antaranya mencatat penurunan kesehatan sektor manufaktur; jumlah terbanyak sejak Agustus 2021. Penurunan dipimpin oleh Malaysia selama empat bulan berjalan. Kondisi pengoperasian melemah pada laju solid dan tidak berubah (headline PMI di angka 46,8), menunjukkan kontraksi tercepat gabungan sejak Januari.

Sektor manufaktur Thailand juga mencatat penurunan kondisi lebih lanjut. Di titik 47,5, angka headline tercatat di bawah tanda netral 50,0 selama tiga bulan berjalan. Terlebih lagi, tingkat penurunan merupakan yang paling kuat dalam kurun waktu dua setengah tahun.

Penurunan tingkat sedang pada kondisi bisnis tercatat di Singapura (48,6) dan Myanmar (49,0). Namun, sementara penurunan berkurang di sektor manufaktur Singapura, Myanmar mencatat penurunan baru setelah delapan bulan peningkatan.

Vietnam mencatat penurunan marginal pada Oktober, dengan tingkat penurunan secara umum tidak berubah dari survei sebelumnya (49,6).

Dua negara yang mengalami perbaikan pada kesehatan sektor manufaktur adalah Indonesia (51,5) dan Filipina (52,4). Sementara Indonesia melihat momentum pertumbuhan turun ke posisi terendah dalam lima bulan, kondisi pengoperasian membaik pada laju tercepat dalam tujuh bulan di perusahaan manufaktur Filipina.

Sumber: IDX Channel

Translate