TEMPO.CO, Jakarta – Amerika Serikat kembali menggelontorkan bantuan militer untuk Ukraina melawan Rusia. Paket bantuan kali ini bernilai $2,6 miliar atau Rp38,9 triliun mencakup radar pengawasan udara, roket anti-tank, dan truk bahan bakar.
Setengah lusin jenis amunisi, termasuk peluru tank, juga diperkirakan masuk dalam daftar peralatan yang dapat diselesaikan akhir pekan ini, kata pejabat yang berbicara tanpa menyebut nama, Jumat, 31 Maret 2023.
Ia menambahkan bahwa jumlah dolar dan peralatan khusus di paket bisa berubah. Paket bantuan ini akan diumumkan Senin mendatang.
Juga dijadwalkan untuk dimasukkan adalah amunisi udara presisi, peralatan penghubung yang akan digunakan Ukraina untuk menyerang posisi Rusia, kendaraan pemulihan untuk membantu melumpuhkan peralatan berat seperti tank dan peluru tambahan untuk pertahanan udara NASAMS yang telah diberikan AS dan sekutunya kepada Kyiv.
Bantuan tersebut terdiri dari bantuan senjata senilai $2,1 miliar yang berasal dari dana Inisiatif Bantuan Keamanan Ukraina (USAI) yang memungkinkan pemerintahan Presiden Joe Biden untuk membeli senjata dari industri, bukan dari stok senjata AS.
Sisa $500 juta, sebagian besar terdiri dari amunisi untuk membantu Kyiv melakukan serangan musim semi melawan invasi Rusia, berasal dari dana Otoritas Penarikan Presiden, yang memungkinkan Biden mengambil dari saham AS saat ini dalam keadaan darurat.
AS kini telah menjanjikan bantuan keamanan senilai lebih dari $30 miliar untuk Ukraina sejak invasi Rusia, Februari tahun lalu.
Sumber: tempo
