Home » Mata-mata Korea Utara menyamar sebagai jurnalis VOA, pembicaraan nuklir
Asia Berita Korea utara

Mata-mata Korea Utara menyamar sebagai jurnalis VOA, pembicaraan nuklir


AMERIKA SERIKAT – Sebuah kelompok intelijen mengungkap ada mata-mata Korea Utara kini tengah menyamar sebagai wartawan Voice of America (VOA). Mata-mata tersebut menghubungi berbagai institusi diduga untuk mencari data.

Mata-mata Korut itu menghubungi sejumlah pakar mengenai kebijakan keamanan nuklir dan proliferasi nuklir di lembaga-lembaga kajian di AS dan Korea Selatan.

Kelompok itu mengatakan, orang-orang tersebut sesungguhnya adalah bagian dari jaringan peretas Korea Utara yang melakukan aksinya dengan pola baru, yakni menyamar sebagai reporter dari organisasi berita besar.

Menurut laporan Mandiant, para mata-mata daring ini berupaya mengumpulkan informasi intelijen mengenai sikap para pejabat internasional terhadap pemerintah Pyongyang pimpinan Kim Jong Ung. Mandiant merupakan perusahaan keamanan siber Amerika dan anak perusahaan Google.

Analis Senior Mandiant Gary Freas mengatakan ini adalah upaya terbaru yang diketahui dalam beberapa bulan ini oleh kelompok spionase siber yang dikenal sebagai APT43, juga disebut sebagai “Kimsuky” atau “Thallium.”

Agen-agen APT43 menyamar sebagai wartawan dan menargetkan organisasi pemerintah di AS dan Korea Selatan, serta para akademisi dan analis dari lembaga-lembaga kajian.

Gary mengatakan sedikitnya tujuh wartawan dari lima organisasi berita telah ditiru oleh seseorang dari APT43.

“Kami telah berhasil mengumpulkan informasi sensitif terkait urusan Semenanjung Korea. Di antaranya, individu-individu yang ditarget menjawab pertanyaan mengenai sentimen Barat tentang aktivitas Korea Utara, termasuk proliferasi nuklir dan peluncuran rudal,” ujar Gary kepada Voa.

Dalam sebuah email tertanggal 14 Oktober 2022 yang diperoleh Mandiant, pengirim, yang berpura-pura menjadi reporter VOA, mengajukan beberapa pertanyaan terkait uji coba senjata nuklir dan rudal Korea Utara. Di antara pertanyaan itu adalah, “Akankah Jepang menaikkan anggaran pertahanan dan kebijakan pertahanan yang lebih proaktif?”

Penerima email diminta untuk mengirimkan jawabannya dalam lima hari.

Mandiant mengatakan bahwa dalam beberapa bulan ini, perusahaan itu telah berhubungan dengan USAGM (US Agency for Global Media, badan penyiaran independen pemerintah AS) mengenai dugaan operasi warga Korea Utara yang menyaru sebagai wartawan VOA.

“Kepercayaan antara wartawan kami dan narasumber mereka sangatlah penting,” kata Direktur Urusan Publik USAGM Laurie Moy.

“USAGM berusaha keras untuk melindungi keamanan dan integritas perangkat komunikasi wartawan jaringan kami. Kami menggunakan sejumlah layanan manajemen reputasi, termasuk mengidentifikasi orang yang menyaru dan akun media sosial palsu serta memastikan citra publik terverifikasi dan terkait dengan sumber-sumber daya agensi,” imbuhnya.

Sumber: okezone

Translate