Home » Anggaran Sampai Rp 40 Miliar! Inilah Stasiun Tertua Di Sumatera Barat Yang Akan Diaktifkan Kembali
Berita Indonesia Sumatera

Anggaran Sampai Rp 40 Miliar! Inilah Stasiun Tertua Di Sumatera Barat Yang Akan Diaktifkan Kembali

HARIANHALUAN.COM- Stasiun kereta api tertua di Sumatera Barat yang dibangun sejak masa pemerintahan Hindia Belanda akan diaktifkan kembali. Tepatnya pada tahun 1891 stasiun ini mulai dibangun, memiliki lokasi yang strategis membuat pemerintah setempat ingin mengaktifkan kembali. Tak tanggung-tanggung anggaran yang akan digelontorkan sampai Rp 40 Miliar karena akan dilakukan perbaikan di beberapa fasilitasnya.

Dilansir Harianhaluan.com dari Indonesia.go.id bahwa stasiun ini terakhir kali beroperasi di tahun 1977. Akhirnya stasiun ini terbengkalai bertahun-tahun hingga dijadikan tempat huni bagi tunawisma atau digunakan untuk menitipkan barang. Lalu apa nama stasiun ini? Ya, stasiun Pulau Air yang merupakan stasiun pertama di Pulau Sumatera dan dibangun Staatsspoorwegen bersamaan dengan pembangunan Pelabuhan Teluk Bayur.

Memiliki lokasi yang cukup strategis yaitu di kawasan Kota Lama di Padang, Kelurahan Pasa Gadang, Padang Selatan, Kota Padang. Stasiun Pulau Air ini juga berada di tengah pemukiman padat penduduk, ternyata dibalik pengaktifan kembali stasiun ini karena adanya Bandar Udara Minangkabau. Pengaktifan stasiun ini sempat dilakukan pada tahun 2019 dan sudah direncanakan sejak 2008 namun sempat terhenti karena terjadi gempa di Sumbar pada 2009.

Anggaran fantastis itu digunakan PT KAI (Kereta Api Indonesia) untuk mengganti rel dan membangun bangunan baru. Pembatas rel juga diperbaharui dan jaringan rel 2,5 km dibuat menuju Stasiun Padang. Fasilitas distasiun ini juga lengkap yakni ada ruang kepala stasiun, mushola, toilet dan peron baru.

Lapangan parkirnya juga cukup luas yaitu tersedia untuk 15 kendaraan mobil dan 40 motor yang menjadi fasilitas penting di stasiun tersebut. Memiliki lokasi stasiun yang strategis membuat stasiun ini cukup ramai dengan pengunjung yang ingin datang ke kawasan objek wisata di Padang. 

Sumber: HARIAN HALUAN

Translate