Bandar Lampung (Lampost.co) — Pemerintah Provinsi Lampung mengungkapkan bahwa kenaikan tarif tol belum menunjukkan dampak yang signifikan terhadap perekonomian daerah.
Asisten Bidang Perekonomian dan Pembangunan, Kusnardi, menyatakan bahwa hingga saat ini Pemprov belum melihat dampak yang terlalu tinggi setelah kenaikan tarif tol diberlakukan.
“Pemprov belum melihat dampak kenaikan tarif tol terhadap sektor ekonomi. Tol Bakter bukan hanya digunakan oleh warga Lampung. Kami akan terus memantau situasi ke depannya,” ujar Kusnardi, Jumat, 02 Juni 2023.
Dengan kenaikan tarif tol dalam satu minggu terakhir, ia menyebut bahwa hal tersebut dapat mengurangi jumlah kendaraan yang melintas, terutama angkutan besar. “Kami memprediksi adanya penurunan kendaraan yang melewati jalan tol, dan mereka akan beralih ke jalan konvensional atau jalan negara,” tambahnya.
Dalam hal ini, Pemprov Lampung melalui Dinas Perhubungan (Dishub) akan terus memonitor aktivitas kendaraan yang melintasi jalan negara. “Khususnya dalam menegakkan peraturan di jalan umum untuk menghindari kendaraan yang muatannya berlebihan atau tidak layak. Kami akan memastikan keamanan dan kenyamanan bagi pengguna jalan,” kata Kusnardi.
Terkait dengan aktivitas perekonomian di Provinsi Lampung, Pemprov akan terus mengkaji perkembangan harga kebutuhan pokok di pasar. Kusnardi menjelaskan bahwa sebagian besar bahan kebutuhan pokok berasal dari Pulau Jawa dan sekitarnya, sementara Lampung mengirimkan banyak komoditas ke Jawa.
“Dampak sekunder dari kenaikan harga bahan pokok akan kami evaluasi juga. Banyak bahan kebutuhan pokok baik dari Lampung maupun dari Pulau Jawa, sehingga mempengaruhi hampir semua komoditas. Semua barang bebas masuk dan keluar karena tidak ada aturan yang melarang. Ini berkaitan dengan barang konsumsi dan kebutuhan umum,” jelasnya.
Sumber : LampungPost
