Home » Sejumlah SPBU di Aceh Kehabisan Stok BBM
Aceh Berita Indonesia Sumatera

Sejumlah SPBU di Aceh Kehabisan Stok BBM



Jakarta, CNN Indonesia — Sejumlah pengusaha Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) di Aceh mengeluhkan sistem pembayaran penebusan BBM di PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) pasca bank pelat merah tersebut mengalami eror.

Pasalnya, karena masalah itu beberapa SPBU terpaksa mengalami kekosongan stok BBM. Hal itu terjadi karena mereka tidak bisa melakukan transaksi ke Pertamina lewat BSI.

Bahkan, ada sejumlah pemilik SPBU rela pergi ke Sumatera Utara hanya untuk membayarkan penebusan melalui bank konvensional.


Pemilik SPBU di Kawasan Simpang Jam Banda Aceh yang mengalami kekosongan BBM bernama Mahfud mengatakan Pertamina hanya akan mengirim BBM jika sudah membayar penebusan.

Hanya saja, perbankan di Aceh yang memiliki kerja sama dengan Pertamina hanya BSI. Celakanya, saat itu BSI masih eror sehingga pembayaran hanya bisa dilakukan secara manual dan bukan host to host.

Sehingga pihaknya mengirim uang melalui Bank Aceh Syariah untuk di transfer ke Bank Mandiri, agar bisa membayar penebusan ke Pertamina. Hanya saja butuh waktu berhari-hari agar uang tersebut bisa masuk karena sistem kliring. Sementara SPBU miliknya sudah dua hari mengalami kekosongan BBM.

“Jadi karena kemarin uang itu nggak masuk, maka wajar saja (Pertamina) nggak kasih barang ke kita. Setelah uang itu sudah masuk ke mereka, langsung hari ini dikirim BBM,” kata Mahfud kepada wartawan, Selasa (16/5).

Menurut info yang dia peroleh, saat sistem host to host di BSI mengalami gangguan. Karena masalah itu, pihak BSI mengumpulkan beberapa pemilik SPBU yang ingin melakukan penebusan ke Pertamina. Layanan transaksi saat itu masih dilakukan secara manual.

“Menurut info, BSI buat sistem dikumpulkan beberapa orang yang mau tebus, lalu minta bantu ke Mandiri Konvensional untuk penebusan. Inikan makan waktu lagi, sementara kita butuh (BBM) secepatnya,” ujarnya.

Sementara itu, Ketua Himpunan Wiraswasta Nasional Minyak dan Gas (Hiswana Migas) Wilayah Aceh Nahrawi Noerdin mengatakan dari laporan yang ia terima dari sejumlah pengusaha SPBU di Aceh masih mengalami kendala soal transaksi lewat BSI untuk penebusan BBM ke Pertamina.

Hingga Selasa (16/5) kata dia, ada sejumlah pengusaha SPBU yang masih kesulitan untuk bertransaksi dengan BSI, misalnya, pengusaha di Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum Nelayan (SPBUN) di Aceh Selatan, SPBU di Pidie Jaya, Aceh Tamiang hingga di Banda Aceh.

“SPBUN di Aceh Selatan bahkan sudah seminggu kosong dampaknya tentu ke nalayan. Ini bukan persoalan Pertamina, tapi sistem di BSI yang masih carut-marut sehingga dampaknya ke masyarakat luas apalagi kita di Aceh memang tidak ada pilihan bank lain,” katanya.

Sebelumnya, Regional CEO BSI 1 Aceh Wisnu Munandar mengklaim masalah pengusaha SPBU di Aceh yang kesulitan melakukan penebusan minyak ke PT Pertamina telah terselesaikan.

Perusahaan menjamin penebusan BBM sudah dilaksanakan sesuai dengan ketentuan sehingga distribusi dan suplai BBM di Aceh tetap aman.

Hal ini merespons keluhan pengusaha SPBU di Aceh yang tak bisa melakukan penebusan lantaran layanan BSI mengalami gangguan dan di sisi lain bank konvensional tidak lagi beroperasi di Aceh.

“Untuk pembayaran penebusan BBM di Aceh sudah tertangani, yakni BSI menjamin transaksi tersebut dapat dibayarkan ke Pertamina. Para pengusaha SPBU juga sudah terinfo dengan baik terkait proses ini,” kata Regional CEO BSI 1 Aceh Wisnu Sunandar dalam keterangan resmi, Rabu (10/5).

Sumber : CNNIndonesia

Translate