Home » Tiga wanita terkaya RI mendominasi industri pertambangan
Asia Berita Indonesia

Tiga wanita terkaya RI mendominasi industri pertambangan


Jakarta, CNBC Indonesia – Tiga perempuan di bisnis pertambangan masuk dalam daftar orang terkaya versi Forbes. Ketiganya adalah Dewi Kam, Arini Subianto, dan Ghan Djoe Hiang.

Namun berdasarkan penelurusan CNBC Indonesia, Ghan Djoe Hiang jarang tampil di hadapan publik. Wanita 79 tahun itu merupakan istri dari mendiang pendiri Baramulti, Athanasius Tossin Suharya.

Untuk informasi lebih lanjut, berikut sosok ketiga perempuan terkaya di industri tambang:

1. Dewi Kam

Dewi menempati posisi ke-21 dengan kekayaan mencapai US$2 miliar. Dia merupakan pemilik saham minoritas di perusahaan tambang batu bara, Bayan Resources.

Wanita 72 tahun itu tercatat pada database offshore leaks International Consortium of Investigative Journalists (ICIJ). Dia bersama Mohammad Abdullah Jasin terafiliasi dengan dua perusahaan yang ada di British Virgin Island dan Samoa.

Dewi juga merupakan pemegang saham Birken Universal Corporation dan Direktur Savil Universal Ltd. Selain itu juga pemegang saham Overseas Finance Ltd. Dewi juga merupakan nominee director Execorp Limited, dan nominee Shareholder Portcullis Nominees (BV) Limited, dan Sharecorp Limited.

Laporan Indonesia Corruption Watch menyebutkan Dewi tercatat sebagai pemegang saham Birken Universal Corporation Virgin Islands Inggris dan punya peranan dalam PLTU Cilacap di Desa Karangkandri, Cilacap, Jawa Tengah. Data Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menyebut, proyek PLTU Cilacap dikembangkan oleh PT Sumber Segara Primadaya (S2P).

2. Arini Subianto

Pada 2022, dia tercatat sebagai orang terkaya nomor 28 dengan harta kekayaan US$1,5 miliar. Wanita 52 tahun merupakan Presiden Direktur Persada Capital Investama, setelah ayahnya Benny Subianto meninggal pada Januari 2017.

Arini diketahui melakukan pengawasan investasi Persada pada berbagai bidang. Mulai dari produk pengolahan kayu dan kelapa sawit hingga pengolah karet dan batu bara. Portofolio Persada mencakup saham minoritas di raksasa batu bara Adaro Energy.

3. Ghan Djoe Hiang

Wanita 79 tahun tercatat menempati peringkat 41 dengan kekayaan US$1,07 miliar. Dia merupakan pemegang saham pengendali PT Wahana Sentosa Cemerlang, induk usaha PT Mitrabara Adiperdana Tbk (MBAP).

Mitrabara adalah perusahaan yang bergerak di bidang pertambangan batu bara dan terafiliasi dengan Baramulti Group. Perusahaan terakhir didirikan oleh suaminya Suharya dan pada 2021 tercatat memiliki konsesi tambang batu bara seluas 24.518 hektar di lima kabupaten di Kalimantan.

Sementara Suharya, suaminya yang meninggal tahun 2020, menjalankan perusahaannya pada 1971 dengan mendirikan PT Ensicon Indonesia, kontraktor umum dan diversifikasi ke perdagangan batubara. Sekarang Grup Baramulti memiliki 11 konsensi batubara di Kalimantan dan Sumatera.

Sumber: cnbcindonesia

Translate