Home » ASEAN Film Festival Digelar di Afrika Selatan
ASEAN Berita Entertainment

ASEAN Film Festival Digelar di Afrika Selatan

Sebanyak tujuh negara anggota ASEAN menggelar ASEAN Film Festival (AFF) di The Bioscope Independent Cinema, Johannesburg, Afrika Selatan pada 17 – 19 November 2023. Acara ini diinisiasi ASEAN Pretoria Committee (APC), yakni organisasi payung perwakilan negara-negara anggota ASEAN di Pretoria, Afrika Selatan.

KBRI Pretoria dalam keterangan menjelaskan total ada tujuh film yang diputar pada acara AFF, di mana ketujuh film itu masing-masing dari negara ASEAN yang berpartisipasi di AFF. Acara AFF ini menargetkan penonton dari wilayah Pretoria, Johannesburg dan sekitarnya.

Hari Pertama FFA pada 17 November 2023, dibuka oleh film asal Negeri Gajah Putih, berjudul “Bad Genius”, diikuti film Malaysia  dengan judul “Eraser”. Sedangkan pada 18 November 2023, diputar film asal tiga negara, yakni Myanmar, Viet Nam dan Indonesia. Untuk film dari Indonesia, dipilih film berjudul “Aku Rindu (The Greatest Love)”. Adapun pada hari terakhir AFF, diputar film dari Singapura dan Filipina yang tampil dengan film “7 Letters” dan “Ang Dalawang Mrs. Reyes”.

Duta Besar Myanmar untuk Afrika Selatan, Myint Swe, mewakili sejawat kepala perwakilan negara anggota ASEAN di Pretoria, Afrika Selatan mengatakan acara AFF ini merupakan upaya memperkenalkan ASEAN dan ASEAN identity negara-negara Asia Tenggara kepada masyarakat Afrika Selatan secara luas.

Shadley Pather, salah satu penonton asal Johannesburg mengaku antusias menghadiri acara AFF. Menurutnya. acara AFF membuka cakrawala baru pemikirannya, khususnya masyarakat Johannesburg dan sekitarnya soal negara-negara di Asia Tenggara.

Pemutaran film drama komedi “Aku Rindu (The Greatest Love)” besutan Sutradara Key Mangunsong dengan latar setting Larantuka, Nusa Tenggara Timur, mendapatkan sambutan positif dari penonton.  Marzia, mahasiswi University of Johannesburg mengaku sangat terkesan dengan jalan cerita dari film ini dan terkesan dengan sinamatografinya. Dengan menonton film ini, dia pun jadi ingin lebih mengenal film-film asal Indonesia lainnya.

Duta Besar LBBP RI untuk Afrika Selatan, merangkap Republik Botswana, Kerajaan Eswatini dan Kerajaan Lesotho, Saud Purwanto Krisnawan sangat gembira film Indonesia bisa ikutserta di pentas ini. Saud pun berkomitmen pihaknya akan terus mempromosikan film-film Indonesia.

“Di lain pihak, kami juga mendorong kemungkinan kolaborasi antar produser kedua negara dalam proyek-proyek film di kedua negara,” kata Duta Besar Saud.

Diplomasi lewat media film, terutama dalam spektrum budaya, kini menjadi jamak dilakukan dalam pergaulan antar bangsa. Film dinilai tak hanya menjadi pengantar pengenalan budaya yang baik dalam menjembatani perbedaaan pemahaman antar bangsa, tapi juga alat bagi penyambung pesan-pesan perdamaian dunia. 

Sumber: Tempo.co

Translate